THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 18 Februari 2011

pengaplikasian statistik dalam ilmu psikologi

Ilmu adalah seluruh sadar manusia untuk menyelidiki, menemukan pada tingkat kesadaran pada dalam diri manusia. Ilmu bukan sekedar pengetahuan, tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Dalam ilmu psikologi terdapat ilmu-ilmu yang saling berkaitan, di antaranya psikologi matematika. Dalam penerapannya kita menggunakan metode statistika.

Statistika beda halnya dengan statistik, statistika yang dalam bahasa Inggris “statistics” (ilmu statistik), ilmu tentang cara-cara mengumpulkan, mentabulasi dan menggolongkan, menganalisis dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka. sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu. 

Selain itu, Statistika juga merupakan cabang ilmu matematika terapan yang terdiri dari teori dan metoda mengenai bagaimana cara mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, menghitung, menjelaskan, mensintesis, menganalisis, dan menafsirkan data yang diperoleh secara sistematis.
      
Dengan demikian, didalamnya terdiri dari sekumpulan prosedur  mengenai bagaimana cara :

· Mengumpulkan data
· Meringkas data
· Mengolah data
· Menyajikan data
· Menarik kesimpulan dan interpretasi data berdasarkan kumpulan data dan hasil analisisnya

Statistik dibagi menjadi 2 macam :

1. Parametrik : untuk banyak subjek
2.Non parametric : untuk sedikit subjek

Parametrik
  • Kurva normal, banyak dan sedikit jumlah sama.
Non parametric
  • Kurva tidak normal, tergantung kuantitas subjek
Populasi dan sample
·        Populasi : kumpulan subjek dalam 1 tempat ( bagian keseluruhan )
  • Sample : bagian dari populasi syarat -> populasi harus homogen
Konsep sample dan populasi
  • Homogen : sample diambil sebagian kecil
  • Heterogen : sample tidak dapat diambil
S. Deskriptif : Statistik yang mengambil dari populasi
S. inferensial : dengan menghitung sample yang mewaikili populasi ( kesimpulan pada popuilasi )


Data

1. Ordinal
2. Nominal
3. Rasio
4. Interval


Data sederhana : diskip dan kontinyu
  • Diskrip : data dengan 2 pilihan / pasti , tidak bias dipecah pecah
  • Continue : data yang menggunakan penyerdehanaan ( contoh : umur, BB , dll )
    Contoh : 1. Jumlaah IQ 110 /120/100 deskrip, 2. Jenis iq superior average continue




    CONTOH KASUS
   
MOTIVASI BELAJAR SISWA
       Motivasi belajar siswa adalah dorongan atau keinginan yang kuat dari dalam diri seorang siswa untuk bisa berusaha dalam belajar, yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa sendiri (intrinsik) maupun faktor dari luar dirinya (ekstrinsik). Individu atau siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan berusaha dalam segala kemampuan yang ada dalam dirinya untuk meraih prestasi yang maksimal.


Penyusunan Skala Motivasi Belajar Siswa
          Skala Motivasi Belajar Siswa disusun dalam bentuk Skala Likert yang telah dimo-difikasi terlebih dahulu, yaitu dengan meng-ubah alternatif jawaban yang semula berjumlah lima menjadi empat dengan tidak men-cantumkan alternatif jawaban Entah (E), untuk menghindari central tendency yaitu kecen-derungan secara umum untuk menarik ke arah pusat suatu skala.
         Skala motivasi belajar siswa ini terdiri dari 46 pernyataan dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 – 4 . Alternatif jawaban yang dapat dipilih adalah :

        SS           : Sangat Setuju
        S             : Setuju
        TS           : Tidak Setuju
        STS         : Sangat Tidak Setuju
      
      Adapun penyusunan skala motivasi belajar siswa ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Gottried (Nana Sudjana, 2006: 60) mengemukakan bahwa motivasi belajar yang tinggi terdiri dari beberapa aspek , yaitu :
- Kesenangan kenikmatan untuk belajar, berarti menaruh perhatian dan minat terhadap kegiatan-kegiatan itu dan me-rasa senang sewaktu mengerjakan tugas-tugas sekolah.
-  Orientasi terhadap penguasaan materi, suatu kemampuan yang diperoleh siswa dengan menguasai materi-materi yang disajikan di sekolah.
-  Hasrat ingin tahu, keinginan siswa yang memotivasi individu untuk mencari hal-hal baru dan mencarinya lebih jauh lagi.
- Keuletan dalam mengerjakan tugas; siswa memusatkan perhatian sepenuhnya untuk menyelesaikan tugas dan tidak mudah menyerah atau putus asa.
-  Keterlibatan yang tinggi pada tugas, siswa tekun dalam mengerjakan tugas, berkonsentrasi pada tugas dan meluang­kan waktu untuk belajar.
- Orientasi terhadap tugas-tugas yang menantang, sulit dan baru, siswa termo­tivasi untuk menyelesaikan tugas sulit ataupun baru daripada tugas mudah atau rutin

sumber :
 http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/12/konsep-dasar-statistik/

psikologistatistik.blogspot.com/…/analisis-varians-desain-faktorial.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika



0 komentar: